Minggu, 06 Oktober 2013

cerpenku


Cerpen
Karya : uni (murni)


Kasih sayang seorang
GURU

Mentari begitu berkilau , sinarnya sangat menyilaukan mata. Mila beranjak dari tempat tidur, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menyagarkan tubuhnya . selesai mandi ia menyiapkan barang barang yang akan dibawanya . semua barang telah disiapkan . mila menunggu mobil yang akan membawanya ke desa telagasari, desa yang sangat terpencil. mila ditugaskan untuk mengajar anak anak di desa telagasari . ia pergi didampingi temannya yang bernama astri.
Jam 06.00 , terdengar suara ketukan pintu , iapun langsung melangkah, mendekati pintu. Dibukanya pintu itu.
“ eh kamu tri, ayo silahkan masuk .”
“ya.”
“pasti kamu belum sarapan kan.”
“ ya.”
“yaudah, sarapan dulu aku sudah siapkan makanan diatas meja.”
Astri melangkahkan kakinya , berjalan di belakang mila . mereka makan dengan lahap .selesai makan ,mereka bersiap siap untuk berangkat ke desa telagasari. Di perjalanan , mereka banyak mengobrol.
“eh tri, seperti apa ya desa telagasari itu.”
“aku tak tahu, aku belum pernah kesana.”
Jam 14.00
Mobil berhenti di sebuah pinggir hutan. Desa telagasari masih jauh , mereka harus menyusuri hutan untuk sampai di desa telagasari .
         “ tri tolong ambilkan alamat desanya didalam tasku.”
“ oh, ya sebentar. Ini alamatnya.”
“tunggu sebentar aku akan bertanya pada penduduk itu.”
Beberapa lima menit kemudian.
“bagaimana mil ?” tanya astri.
“masih jauh.”
“kira kira berapa kilo meter.”
“ya, sekitar 3 kilo meter dari sini.”
“ hah masih jauh sekali.”
“yaudah , aya kita berangkat sekarang.”
 Mereka berjalan , menyebrangi sungai . sungai yang airnya bersih, bening  dan mengalir dengan deras. Mereka melihat seorang anak laki laki kecil yang sedang mengambil air di sungai itu. Mereka berjalan mendekati anak laki laki itu.
“ de, maaf ,ade tau alamat ini ? “ tanya mila sambil menyodorkan alamatnya pada anak laki laki itu.
“ oh saya tahu, kebetulan saya orang telagasari. “ jawab anak laki laki itu.
“oh ya sudah , kita bareng ajah kesananya.” Ujar astri.
“nama ade siapa ?” tanya mila.
“ kenalkan nama saya yusuf, mbanya sendiri namanya siapa ?” 
“ saya mila dan ini teman saya namanya astri.”
“oh ya sudah mari kita kesana.” Ujar anak laki laki itu.
Anak laki laki itu rupanya bernama yusuf. Merekapun berjalan menyusuri hutan , sesampainya di desa telagasari itu. Mereka langsung diantar ke rumah kepala desa oleh yusuf.
“mba saya antarkan sampai di rumah pak lurah .” ujar yusuf
“ ya terima kasih de.” Jawab mila.
Ia mulai melangkahkan kakinya mendekati pintu rumah kepala desa itu.
         “assalamuallaikum.”ujar mila.
         “waalaikumsalam.” Jawab kepala desa itu.
         “ maaf, pak lurahnya ada?” tanya mila.
         “ ya saya sendiri, ada apa ya mba.”
         “ oh anda pak lurahnya.”
         “Iya, oh ya mari masuk mba .”
         “ya, terima kasih .”
 Mila menjelaskan semuanya tentang keperluannya ke desa telagasari. Selesai menjelaskan semuanya ia dan temannya diantar ke rumah bu rt oleh kepala desa itu .Ia dan temannya menginap di rumah bu rt.
         Suara kokok ayam terdengar . semburat sinar mentari mulai muncul dari ufuk timur . Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya . selesai mandi ia bersiap siap untuk mengajar .
Hari ini, hari pertama ia akan mengajar di sekolah SMP 2 TELAGASARI .Ia penasaran seperti apa sekolahannya itu. Ia pergi ke sekolah itu bersama dengan bu rt . sesampainya di sekolah itu ia begitu tersentak melihat keadaan gedung sekolah itu . keadaan gedungnya sungguh sangat memprihatinkan. Bangunannya banyak yang rusak , beberapa toilet yang tersedia sudah tidak berfungsi lagi . Mila melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas . Anak anak sudah duduk rapi , ada beberapa anak yang memakai seragam ada pula yang memakai baju biasa. Ruang kelasnya pun hanya 5 ruang kelas , secara bergantian murid murid SMP 2 telagasari menggunakan ruang kelas. Muridnya pun tidak terlalu banyak. Untuk kelas 2 dan 3 mereka berangkat lebih awal. Untuk kelas 1 mereka berangkat siang hari. Mila mulai memperhatikan satu persatu murid SMP 2 telagasari. Kebetulan mila sedang mengajar anak kelas 3. Mila mulai memperkenalkan diri. Selesai memperkenalkan diri , ia melihat anak yang pernah di temuinya saat di sungai, ia melihat yusuf.
         “yusuf.” Ujar mila.
         “ya bu ,ada apa.”
         “kau sekolah disini.”
         “ya bu.”
Mila tersenyum.Ia memulai mengajar, kebetulan ia mengajar mapel bahasa indonesia. Suara bel istirahat berbunyi mila berjalan menuju ruang kantor. Yusuf berjalan di depan mila .Ia mendekati yusuf.
         “yusuf.”
Yusufpun membalikan badannya.
         “ya, ada apa bu .”
         “ibu ingin berbicara denganmu.”
         “bicara apa bu.”
         “duduk dulu.”
Merekapun duduk bersama. Milapun mulai berbicara
         “kenapa kok disini muridnya hanya sedikit.”
         “ ya, karena anak anak disini lebih memilih untuk bekerja , trus mendapatkan uang untuk membantu orang tua mereka.”
         “oh begitu ,trus kenapa bangunan disini banyak yang rusak.”
         “hmmm, dulu sih pernah di perbaiki tapi sekolah ini tidak mempunyai biaya yang cukup untuk memperbaiki semua bangunan yang rusak, biayanya hanya cukup untuk memperbaiki dinding dinding ruang kelas yang rusak.” Jelas yusuf.
         “oh begitu , hmmm ibu boleh tidak sepulang sekolah mampir kerumah yusuf.”
         “boleh bu justru saya senang sekali.” Ujar yusuf dengan nada gembira.
Suara bel pulang berbunyi.Mila menunggu yusuf di gerbang sekolah. Terlihat yusuf sedang menuntun sepedanya.
         “yusuf.”
         “ya bu.”
Yusuf mempercepat langkahnya mendekati mila.
         “ ayo, mari bu.”
Merekaberjalan menaikki sepeda. Mila duduk dibelakang yusuf. Sepeda berhenti di depan rumah yusuf . yusuf memasukan sepedanya ke dalam rumah.
         “masuk dulu bu.”
         “iya suf.”
         “beginilah rumahku ,tak bagus.”
         “tapi rapi ,kau rajin merapikan rumah.”
         “ya begitulah.”
Yusuf masuk kedalam , sepertinya ia ingin mengambil sesuatu. Iapun keluar sambil membawa secangkir teh.
         “ini bu silahkan di minum tehnya.”
         “oh ya terima kasih .”
Milas mengangkat cangkir itu dari atas meja lalu menyeruputnya teh itu.
         “suf ini buku tertumpuk banyak sekali, ibu boleh membacanya.”
         “ silahkan.”
         “Ini semua karanganmu suf.”
         “ya bu.”
         “kau hobi mengarang.”
         “ya begitulah bu.”
         “bagus ,bagus karanganmu suf ,puisinya juga bagus.”
         “oh terima kasih bu.”
         “ya sudah ibu pulang dulu ya, terima kasih atas teh yang kau suguhkan.”
“ya sama sama ,hati hati bu.”
Mila melangkahkan kakinya keluar dari rumah yusuf , melangkahkan kakinya menuju rumah bu rt. Sesampainya di rumah bu rt ia langsung menuju ke kamar tidur.
         Suara adzan maghrib terdengar. Mila langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk berwudhu lalu mengambil mukenahnya ,berjalan menuju masjid.
 Pagi pagi mila sudah rapi , ia sudah bersiap siap untuk mengapdi. Mila berangkat kesekolahan ,hari ini ia ada tugas di kelas yusuf. Anak anak sudah duduk rapi , mila menjelaskan materi yang di pelajari.
         “sudah paham semuanya.”
         “sudah bu.” Jawab murid murid serentak.
         “oh ya ,minggu depan akan diadakan lomba baca puisi ,ibu ingin yusuf mewakili sekolahan ini untuk ikut lomba.”
         “saya bu.”
         “iya maukan.”
         “hmmm.”
         “jangan bingung suf kau haris ikut, kau kan mahir membaca puisi.”

Wakltupu bergulir ,hari ini hari yang di tunggu yusuf.Yusuf deg degan , sebabnya hari ini ia di tugasi untuk mewakili sekolahannya untuk mengikuti lomba baca puisi. Yusuf berangkat sekolah dengan hati deg degan. Sesampainya di ruang kelas ,bu mila sudah berada di dalam kelas. Yusuf tersentak ,mila tersenyum pada yusuf. Yusufpun membalas senyumannya.
         “sudah siap suf.”
“hmmm aku masih deg degan bu.”
“tenang saja ibu akan mendampingimu nanti kalau kau naik ke panggung ibu akan menyemangatimu.”
“oh ya sudah terima kasih bu.”
“mari berangkat.”
Mereka berangkat menaikki mobil pak lurah.

         Yang ditunggu tiba yusuf maju untuk membacakan puisinya. Ia mulai berbicara
“puisi ini teruntuk ibu guruku bu mila , puisi ini sengaja aku karang sendiri.”
Suara tepukan tangan terdengar. Yusufpun mulai membacakan puisinya.
“guruku
Guruku yang selalu memberikanku ilmu.
Kesabarannya mendidik aku ke jalan yang benar, menuju masa depanku
Guruku terima kasihku ucapkan padamu.”
Ia berhenti membaca puisi , perlahan lahan air matanya menetes ,lalu ia melanjutkan kembali membaca puisinya.
“tapi kini sebentar lagi kau akan meninggalkan murid kebanggaanmu ini.
Ibu kau didik aku, kau bimbing aku untuk menjadi pemuda harapan bangsa .Guruku akan selalu aku ingat jasa jasamu,ibu.
Akan ku ukir namamu di pikiranku. Jasamu takkan aku lupakan terima kasih ku ucapkan padamu ibu,cukup sekian dan terima kasih.”
Mila ikut menangis melihat yusuf membacakan puisi sambil menangis. Suara tepukan tangan terdengar. Yusuf turun dari atas panggung lalu berjalan mendekati mila. Mila langsung merangkul yusuf.
         “sudah jangan menangis terus yusuf, kau tahu sungguh bagus puisimu ibu yakin kau pasti akan mendapatkan juara pertama.”
         “amin. Semoga saja bu.”

Yang di tunggu tunggu tiba , pengumuman juara akan di umumkan. Sang pembawa acara mulai mengumumkan pemenangnya.
         “juara ke 3 diraih oleh arya saputra dari SMP 1 jatijajar, dan juara ke 2 diraih oleh desi rahmawati dari SMP 2 kenanga dan inilah yang sangat dinanti nantikan yaitu jura pertama dan juara pertama diraih oleh muhamad yusuf dari SMP 2 telagasari.”

Yusuf tersentak dirinya mendapatkan juara pertama. Yusuf menangis tetapi hatinya sangat senang. Di sekolahan teman temannya menunggu. Yusufpun datang sambil membawa piala. Ia berjalan mendekati temannya.

         Waktu demi waktu terus bergulir tak terasa sebulan sudah mila mengapdi di SMP 2 telagasari. Mila terasa berat meninggalkan murid kebanggaannya. Tas, koper telah di bawanya. Mila dan astri berjalan menuju sekolahan. Di dalam ruang kelas semua murid mengucapkan salam perpisahan dan memeluknya. Mila mencari cari yusuf.
         “dimana yusuf, hey kau tahu dimana yusuf?” tanya mila pada salah satu muridnya.
         “dia tidak berangkat bu.”
         “kenapa, dia?”
         “ijin.”
Mila mulai melangkahkan kakinya meninggalkan sekolahan. Sekolahan sudah jauh di tinggalnya. Mila dan astri berjalan menyusuri sungai. Mila melihat sesosok anak laki laki sedang duduk di batu besar. Mila mendekati anak laki laki itu.
         “yusuf.”
         “ibu, guru.”
         “kenapa kau tidak berangkat sekolah.”
         “ ya bu maaf , yusuf sengaja menunggu ibu disini  oh ya bu, ini puisinya untuk ibu. Puisi ini yang yusuf bacakan waktu mengikuti lomba baca puisi. Ini untuk kenang kenangan.” Ujar yusuf sambil menyodorkam selembar puisi itu.
         “ya suf terima kasih.”
Milapun menangis lalu merangkul yusuf
         “sudahlah bu jangan menangis.”
         “ya suf ,ibu berangkat dulu ya.”
         “ya bu hati hati , jangan lupakan aku bu, kuharap ibu bisa kesini kembali.”
         “ya suf ibu takkan melupakanmu kaupun juga jangan melupakan ibu.”
         Selangkah demi selangkah mila meninggalkan yusuf. Yusuf telah di tinggalnya jauh. Dalam hatinya ia berkata
         “yusuf ibu takkan melupakanmu pengalaman ini akan selalu ibu ingat. Semoga cita citamu tercapai yusuf, ibu takkan melupakanmu, takkan melupakan murid kebanggaan ibu. Puisi ini menjadi bukti pengalaman ibu bersama yusuf.”
         Tak terasa air matanya menetes , desa telagasari telah jauh di tinggalnya.


SELESAI